RESPECT THE ART OF MY MIND

12.15.2013

Detektif Dadakan -Part 4-

Ujian Akhir Semester 1 pun selesai. Celia lebih suka menyebutnya ke-5 karena itu membuatnya semangat. Ia langsung memikirkan rencana liburannya. Sebelum pulang, ternyata kepala sekolah memiliki sebuah pengumuman penting untuk semua murid.
"Untuk menutup tahun ini, ada sebuah acara penting yang akan diselenggarakan disekolah ini. Pada tanggal 31 Desember nanti, pastikan kalian semua datang kesekolah pada pukul 8 malam. Kita akan merayakan malam pergantian tahun bersama-sama disekolah tercinta kita ini."
Sebuah perayaan Malam Tahun Baru, Celia tidak sabar. Hanya tinggal 2 minggu lagi hingga acara Malam Tahun Baru itu dirayakan. Ditengah kerumunan karena siswa-siswi mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah, Logan menghampiri Celia. Menepuk pundak Celia dan Celia agak terkejut. Celia melihat kearah belakang dan melihat kearah mata Logan. Celia pun diam tidak berkata, gugup, dan malu. Perasaannya kepada Logan tidak dapat diungkapkan.
"Hei, liburan mau kemana Cel?" Logan bertanya dengan nada rendah
"Engga tau nih, paling jalan jalan sama temen. Abisnya kalo pergi sama keluarga nanti lama dan engga bisa ikut malam tahun baruan disini." Celia menjawab sembari menatap kearah Logan
"Ohiya, lo dateng acara malam tahun baruan disini?" Ucap Logan sambil milhat kearah jam tangan merahnya yang berada ditangan kiri
"Dateng lah, kalo engga pasti gue nanti pergi sama keluarga gue keluar kota." Ucap Celia
"Oh yaudah, eh udah jam segini nih, gua ada urusan. Bye!" Ucap Logan dengan melangkah mundur
 "Yaudah, gue juga bentar lagi mau pergi. Bye!" Celia menjawab dengan perasaan berdebar-debar
Lalu Logan pun pergi meninggalkan Celia, Celia sekarang sudah bisa bernafas normal kembali. Karena sebelumnya, ia merasa deg-degan dan nafasnya tidak teratur ketika berhadapanlangsung empat mata dengan Logan.
"Logan, gue-" belum sempat berbisik tiba tiba ada yang menepuk pundaknya lagi dari arah belakang.
Celia menoleh dan ada Natalia. Kali ini ia sendiri, tidak dengan dengan orang-orang terdekatnya yang tentunya dekat juga dengan Celia. Mereka berdiskusi kecil dan pergi dari lapangan sekolah, keluar dari gerbang sekolah tercintanya.

Jam menunjukan pukul 7 malam, Celia sudah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah untuk acara Malam Tahun Baru. Ia tidak ingin sampai datang terlambat. Celia sudah menggunakan dress berwarna putih dengan sedikit aksesoris yang membuatnya menjadi percaya diri. Ia pergi diantar oleh orang tuanya menuju sekolah. Sampai disekolah, ia bisa melohat gerbang sekolah sudah dihias sedemikian rupa sehingga membuatnya semakin tidak sabar untuk masuk kedalam. Ia mengisi registrasi didepan gerbang.
"Wah Cel, lu cantik banget dah. Sumpah jangan masuk, nanti cowok cowok pada ngeliatin lu semua deh haha." Vina memuji Celia dengan sedikit canda.
"Wah lu ngeledek gue ye." Celia menjawab dengan canda
"Sumpah, engga. Lu cantik banget." Jawab Vina sambil menatapi Celia dari ujung atas hingga ujung bawah.
"Wah, makasih kalau gitu Vin. Lu juga cantik banget." Celia membalas pujian Vina sambil mengisi blanko registrasi, lalu memasuki gerbang sekolah.
Celia berjalan menuju kedalam sekolah, ia melewati lobby sekolah yang sudah dipenuhi oleh murid murid yang sudah berias sebaik mungkin dan tidak sabar untuk acara puncaknya tengah malam nanti dilapangan yang sudah dihias seindah mungkin dan baru saja ia lewati barusan. Tiba-tiba HPnya bergetar tanda ada sms masuk. Ternyata dari nomor yang selama ini menorornya, ia membuka pesan itu dan membacanya dalam hati
"Selamat malam Celia. Aku lihat kamu sudah sampai disekolah dan baru saja berada dilobby sekolah, kamu malam ini cantik sekali dengan dress putihmu itu. Dan kau tahu? Aku sekarang berada disekitarmu. Dekat denganmu, saat ini."
-TO BE CONTINUED- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar