RESPECT THE ART OF MY MIND

12.01.2013

Detektif Dadakan -Part 3-

Bel pun berbunyi, menandakan saatnya jam istirahat ke 2. Seperti biasa, Celia dan Natalia pergi ke kantin bersama untuk makan siang. Saat ia makan, ia merasa seperti ada yang memperhatikanya. Perasaannya mulai tidak enak, risih. Ia meminta tolong kepada Natalia untuk melihat kesegala sudut kantin untuk mencari tahu siapa yang memperhatikan mereka. Tetapi Natalia tidak menemukan yang aneh. Semua sibuk dengan kegiatan masing masing.
"Engga ada yang liatin kita kok. Perasaan lu aja paling"
"Sumpah! Gua ngerasa tuh kita diliatin terus"  Celia meyakinkan Natalia."
"Tapi engga ada yang ngeliatin kita. Kalo ga percaya liat sendiri aja"
Celia langsung memutar balikan badanya, ia memperhatikan keseluruh sudut kantin. Benar kata Natalia, engga ada yang ngeliatin mereka berdua
"Iya bener engga ada. Tapi gua ngerasa ga enak dari tadi."
"Yaudah kalo gitu kita pergi aja dari sini"
Celia dan Natalia pergi meninggalkan kantin. Mereka kembali ke ruang kelas. Menunggu hingga bel masuk berbunyi. Setelah bel, pelajaran dilanjutkan. Sekarang ia merasa pulih. Tidak ada perasaan risih lagi. Tidak seperti saat ia dikantin tadi. Bel pun berbunyi. Sebelum pulang, guru itu mengumumkan sesuatu. Bahwa mereka akan menghadapi Ujian Akhir Semester 1 senin besok.

Setelah pulang, Celia berniat untuk membeli sesuati dimall. Ia ingin sekali membeli sepatu idamannya. Maka ia meminta Natalia untuk menemaninya. Natalia pun mengajak Viki dan Rio untuk ikut serta agar suasana menjadi ramai. Namun sayangnya Viki tidak bisa ikut karena ia ada acara keluarga. Mereka pergi kesebuah Mall yang lumayan terkenal disana. Mall itu sangat ramai dipenuhi oleh lautan manusia yang berlalu lalang. Mereka ber-3 langsung menuju kesebuah toko sepatu. Setelah sibuk memilih, akhirnya Celia menemukan sepatunya. Ia langsung kekasir untuk membayarnya.
"Eh sebelum pulang, ke tempat tas yuk. Gua mau beli tas nih." Rio meminta.
Mereka pun pergi ke tempat penjualan tas. Rio langsung menelusuri toko itu dan mendapati sebuah tas. Celia melihat Rio mengambil sebuah tas berwarna biru muda.
"Biru muda. Persis seperti surat yang ditinggalin ditas gue. Masa iya Rio yang selama ini yang....." Dalam pikirnya, belum selesai tiba tiba Rio menegur
"Kenapa Cel? Lu ngeliatinnya gitu amat? Bagus ya tasnya?
"Eh iya hehe bagus!" Menjawab dengan kaget.
Saat pulang, Celia bertanya kepada Rio
"Kok lu beli tas baru? Kenapa? Bukannya tas lu masih baru ya?"
"Oh itu gua beli bukan buat gua, ada yang nitip." Rio menjawab dengan santai
"Siapa yang nitip?" Celia bertanya
"Ada lah. Kepo amat lu haha. Orangnya satu sekolah sama kita kok. Satu angkatan juga." Rio mengklarifikasi
Sampainya dirumah, ia langsung membersihkan diri. Waktu menunjukan pukul 7 malam. Ia menerima sebuah sms yang berisi
"Selamat malam Celia. Bagaimana harimu? Sebentar lagi UAS, semangat ya. Selamat beristirahat :)"
Ia langsung teringat perkataan Rio. Ia merasa yakin kalau orang yang mengsmsnya itu adalah orang yang menitip untuk dibelikan tas oleh Rio. Satu sekolah dengan Celia, satu angkatan dengan Celia.
"Pasti orang ini adalah orang yang kenal dengan Rio. Mungkin bisa juga kenal dengan Natalia dan Viki. Mungkin orang yang dekat dengan Rio, Natalia, dan Viki. Bisa saja orang itu juga orang yang kenal denganku dan dekat denganku bahkan akupun mengenalinya"
 -TO BE CONTINUED-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar