RESPECT THE ART OF MY MIND

11.18.2013

Detektif Dadakan -Part 1-

Pada suatu hari, Celia sedang berada disekolahnya. ia duduk dimeja terdepan didekat pintu ruang kelas. Ia menatapi segala segi ruang kelas. Hingga akhirnya bel selesai istirahatpun berbunyi. Anak anak semua segera bergegas masuk kedalam kelas. Hanya Celia saja yang tidak beranjak karena ia sudah dimejanya. Selanjutnya adalah pelajaran Fisika. Ia menyiapkan segala buku Fisika diatas mejanya. Guru Fisikapun memasuki ruangana kelas. Semua murid sudah bersiap ditempatnya. Ditengah jam pelajaran, Celia mulai merasakan pusing dan sakit kepala. Ia pun meminta izin kepada sang guru untuk beristirahat diruang UKS. Setelah bel pulang, beberapa dekatnya yaitu Rio, Natalia, dan Viki menjenguknya dan membawakan tas Celia. Celia sangat terharu dengan sikap teman dekatnya itu.


Saat ia sampai dirumah, ia segera mandi dan mengganti tas sekolah dengan tas lesnya. sekitar jam setengah 5 ia harus sudah pergi ketempat lesnya. Ia berangkat diantar dengan Ibunya menggunakan mobil mereka. Ditempat lesnya, Celia sangat berkonstrasi dengan materi yang diberikan karena ia sudah melewatkanya tadi disekolah. Kata demi kata sang pengajar ia perhatikan dengan sungguh sungguh. Bel istirahatpun berbunyi, Celia langsung keluar ruangan dan pergi kesebuah mini market. Disana ia membeli beberapa makanan kecil dan minuman. Lalu ia segera kembali keruangannya dan memakan makanan yang telah ia beli disupermarket.

Ia memperhatikan teman sekelasnya yang sedang asyik mengobrol. Tiba tiba ada yang memanggilnya.
"Celia! Hei" Celia mencari arah suara tersebut. Dan ternyata itu adalah suara Logan.
"Ya? Kenapa Gan?" Celia menjawab dengan nada yang datar
"Tadi kelas lu ulangan Fisika engga? Kelas gua besok ulangan nih. Soalnya susah ga?"
"Gua gatau. Tadi gua izin tidur diUKS soalnya kepala gua sakit banget tadi."
"Sakit kenapa lu? Yah yaudah deh. Gua mau nanya padahal." Logan menjawab dengan nada agak kecewa.
Bel masuk pun berbunyi. Makanan yang ia beli ternyata belum habis. Lalu ia memasukannya kedalam tasnya. Pengajarnya pun memasuki ruangan. Celia mengikuti pelajaran dengan penuh semangat dan konsentrasi.

Saat bel pulang berbunyi, Celia merapikan segala peralatannya kedalam tasnya. Sementara teman sekelasnya sudah mulai meninggalkan ruangan. Ia melihat jam ditangannya, jam menunjukan pukul 8 lewat 5 malam. Setelah memasukan segala peralatannya, ia menerima sms bahwa Ibunya sudah menunggunya diluar. Segeralah ia pergi keluar dan mencari mobilnya. Ia memasuki mobil, dan Ibunya pun menjalankan mobilnya. Diperjalanan, ia menghabiskan sisa makanan yang tidak sempat dihabiskannya saat istirahat tadi. Tak terasa ternyata ia sudah sampai didepan rumahnya dan makanan yang ia beli sudah habis dimakannya saat diperjalan pualng tadi. Jam menunjukan pukul setengah 9 malam. Ia langsung menuju kamarnya, menaruh tas lesnya. Lalu ia turun kebawah. Kamar Celia berada dilantai 2. Ia pergi kedapur untuk mengambil segelas sirup yang ada dikulkas. Lalu membawa gelas itu naik kekamarnya.

Sambil meminum sirup jeruk dingin dan segar, ia melihat jadwal pelajaran sekolahnya untuk hari Kamis. Lalu ia menaruh gelas itu dimeja belakarnya, setelah itu ia mengambil tas sekolahnya. Ia mengeluarkan semua buku yang ada didalamnya. Tanpa sengaja, ternyata sebuah amplop jatuh dari buku Fisikanya. Lalu ia mengambil amplop itu dan menaruhnya disebelah gelas sirup jeruknya dan kembali mempersiapkan buku pelajarannya itu besok. Setelah selesai, ia mengambil amplop tadi dan membukanya. Disana ada alamat tujuan dan tertulis namanya. Ia membuka dan ditemukannya sepucuk kertas berwarna biru muda dengan tinta hitam. Ia membaca surat itu sambil meminum sirup yang dibuatnya tadi. Dan ternyata ia terkejut dengan isi surat itu. Ada perasaan senang namun bingung dan gelisah. Sekali lagi ia membaca surat itu dengan seksama. Setelah selesai, ia mematikan lampu kamar dan segera tidur. Namun sebelum tidur, ternyata isi surat itu masih terbayang dipikirannya. Ia berusaha keras untuk tidur. Sang bulan menyinari malam yang tenang ini, udara diluar sangat sejuk dan berhasil membuat Celia tidur dengan nyenyak.


-TO BE CONTINUED-

1 komentar: